Sebenarnya bagi saya pribadi ini sangat merugikan heheheheheh.....karena yang satu ini merupakan favorit .....hhehehehhe , tapi karena ini untuk kesehehatan kita bersama jadi dengan terpaksa tetap di posting dan gak boleh egois... ok
Epithelial-to-mesenchymal transition
merupakan daerah yang difokuskan dalam penelitian saat ini, karena daerah ini
terlibat dalam proses yang membuat sel-sel kanker bermetastasis. Penelitian
klinis menunjukkan, daerah tersebut memainkan peran penting dalam membuat
sel-sel kanker menjadi agresif.
“Data kami adalah yang pertama
menunjukkan bahwa alkohol mengubah sinyal tertentu dalam sebuah sel, yang
terlibat dalam transisi kritis ini. Sel-sel kanker menjadi berbahaya, ketika
mereka bermetastasis,” kata Christopher Forsyth, PhD, asisten profesor
kedokteran dan biokimia dari Rush University Medical Center, Chicago, Amerika
Serikat.
Dinyatakan, walau operasi dapat
menghilangkan tumor, tapi sel tumor agresif akan tetap menyerang jaringan di
seluruh tubuh dan mengambil alih. “Jika kita bisa menggagalkan transisi ini,
kanker bisa diatasi,” tambahnya.
Para peneliti mengamati sel kanker
usus dan payudara pada tikus yang diberikan alkohol. Diamati ciri-ciri biokimia
epithelial-to-mesenchymal transition,
termasuk bukti dari faktor transkripsi yang disebut snail dan reseptor untuk faktor pertumbuhan epidermis.
“Snail mengendalikan epithelial-to-mesenchymal
transition dan menginduksi pembentukan beberapa tumor. Ketika
ter-overekspresi pada tikus, snail
menginduksi pembentukan berbagai tumor. Faktor pertumbuhan epidermal ini
dibutuhkan oleh kanker dalam jumlah besar,” kata Forsyth.
Tes laboratorium juga menunjukkan,
alkohol mengaktifkan kedua biokimia ini dan karakteristik biokimia lain dari epithelial-to-mesenchymal transition.
Forsyth dan kolega juga menemukan beberapa biomakers
yang juga diaktifkan dalam sel-sel usus normal oleh alkohol. Dinyatakan,
alkohol tidak hanya memperburuk profil sel-sel kanker yang ada, tapi juga mampu
memicu terjadinya kanker melalui epithelial-to-mesenchymal
transition.
Sumber
: ETHICAL DIGEST No. 70 Thn. VII Desember 2009
0 comments:
Post a Comment